Sistem informasi manajemen Pertamina Patra Niaga untuk SPBU merupakan tulang punggung operasional ribuan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Sistem ini bukan sekadar kumpulan data, melainkan sebuah jaringan canggih yang menghubungkan setiap aspek bisnis, dari pengadaan bahan bakar hingga transaksi penjualan ritel. Bayangkan sebuah orkestrasi yang kompleks, di mana setiap instrumen—dari perangkat keras hingga sumber daya manusia—bermain peran vital dalam memastikan kelancaran pasokan BBM dan kepuasan pelanggan.
Sistem ini mengelola berbagai aspek penting, termasuk manajemen persediaan, penjualan, keuangan, dan pelaporan. Integrasi dengan berbagai pihak, seperti bank dan perusahaan pembayaran digital, menjamin transaksi yang aman dan efisien. Lebih dari sekadar otomatisasi, sistem ini juga berperan krusial dalam pengambilan keputusan strategis, membantu manajemen SPBU mengoptimalkan operasional dan meningkatkan profitabilitas. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana sistem ini bekerja dan dampaknya terhadap efisiensi dan efektivitas SPBU Pertamina Patra Niaga.
Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Pertamina Patra Niaga untuk SPBU

Source: mimir.id
Pertamina Patra Niaga, sebagai tulang punggung distribusi bahan bakar di Indonesia, mengandalkan sistem informasi manajemen (SIM) yang canggih untuk mengelola operasional SPBU-nya secara efisien dan efektif. SIM ini berperan krusial dalam memastikan ketersediaan bahan bakar, memonitor penjualan, dan mengoptimalkan seluruh rantai pasok. Sistem ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai aspek bisnis, mulai dari pengadaan hingga penjualan ritel, memberikan visibilitas menyeluruh atas seluruh proses.
Arsitektur Sistem Informasi Manajemen Pertamina Patra Niaga untuk SPBU
Sistem informasi manajemen Pertamina Patra Niaga untuk SPBU umumnya mengadopsi arsitektur client-server dengan beberapa lapisan. Lapisan pertama adalah lapisan SPBU, di mana sistem point-of-sale (POS) terintegrasi dengan perangkat keras seperti mesin EDC, tangki penyimpanan, dan sistem pengisian bahan bakar. Data transaksi dan inventaris dari SPBU kemudian dikirim ke server pusat melalui jaringan komunikasi yang aman. Server pusat berperan sebagai pusat pengolahan data, penyimpanan data, dan analisis data.
Lapisan selanjutnya adalah sistem manajemen yang digunakan oleh pihak manajemen Pertamina Patra Niaga untuk memantau kinerja SPBU, menganalisis data penjualan, dan mengambil keputusan strategis. Sistem ini juga terintegrasi dengan sistem lain di dalam Pertamina, seperti sistem logistik dan sistem keuangan. Arsitektur ini memastikan data terpusat dan dapat diakses dengan aman dari berbagai lokasi.
Komponen Utama Sistem Informasi Manajemen
Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama yang saling berkaitan. Perangkat keras meliputi sistem POS di setiap SPBU, server pusat dengan kapasitas penyimpanan besar, jaringan komunikasi (baik kabel maupun nirkabel), dan perangkat pendukung lainnya seperti printer dan scanner. Perangkat lunak mencakup sistem POS, sistem manajemen inventaris, sistem pelaporan, dan sistem analitik data. Sumber daya manusia yang terampil dan terlatih juga menjadi kunci keberhasilan sistem ini, mulai dari teknisi IT yang memelihara infrastruktur, hingga analis data yang mengolah dan menginterpretasi data untuk pengambilan keputusan.
Alur Informasi Utama dalam Sistem
Alur informasi utama dimulai dari pengadaan bahan bakar oleh Pertamina Patra Niaga. Informasi mengenai jumlah, jenis, dan lokasi pengiriman bahan bakar dikirim ke sistem. Kemudian, informasi tersebut diteruskan ke SPBU yang bersangkutan. Setelah bahan bakar diterima, SPBU akan melakukan pencatatan di sistem POS. Proses penjualan bahan bakar di SPBU terekam secara real-time di sistem POS dan dikirim ke server pusat.
Data penjualan ini kemudian digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pelaporan penjualan harian, bulanan, dan tahunan, analisis tren penjualan, dan perencanaan pengadaan bahan bakar selanjutnya. Sistem juga memungkinkan pemantauan stok bahan bakar di setiap SPBU untuk mencegah kekurangan atau kelebihan stok.
Perbandingan Fitur Sistem Informasi Manajemen
Berikut perbandingan fitur utama sistem informasi manajemen Pertamina Patra Niaga dengan kompetitor (data merupakan gambaran umum dan mungkin memerlukan verifikasi lebih lanjut):
Fitur | Pertamina Patra Niaga | Kompetitor A | Kompetitor B |
---|---|---|---|
Integrasi Sistem POS | Terintegrasi penuh dengan sistem pusat | Integrasi sebagian | Integrasi penuh |
Analisis Data Penjualan | Real-time dan historis | Historis | Real-time |
Manajemen Inventaris | Otomatis dan terintegrasi | Manual sebagian | Otomatis |
Sistem Pelaporan | Beragam laporan yang customizable | Laporan standar | Laporan customizable |
Keamanan Sistem | Sistem keamanan yang terintegrasi dan berlapis | Keamanan standar | Keamanan berlapis |
Ilustrasi Sistem Informasi Manajemen Pertamina Patra Niaga untuk SPBU
Sistem ini dapat diilustrasikan sebagai jaringan terintegrasi yang menghubungkan berbagai komponen. Di setiap SPBU terdapat sistem POS yang merekam transaksi penjualan dan data inventaris. Sistem POS ini terhubung ke jaringan komunikasi yang aman, mengirimkan data ke server pusat Pertamina Patra Niaga. Server pusat ini menyimpan dan memproses data, menghasilkan laporan dan analisis yang digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan.
Sistem ini juga terhubung ke sistem lain di Pertamina, seperti sistem logistik dan keuangan, untuk memastikan aliran informasi yang lancar dan terintegrasi. Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur keamanan yang berlapis untuk melindungi data dari akses yang tidak sah. Interaksi antara komponen-komponen ini memastikan efisiensi dan efektivitas operasional SPBU.
Modul dan Fungsionalitas Sistem: Sistem Informasi Manajemen Pertamina Patra Niaga Untuk SPBU
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pertamina Patra Niaga untuk SPBU dirancang untuk mengoptimalkan seluruh proses operasional, mulai dari pengelolaan stok bahan bakar hingga pelaporan keuangan. SIM ini terintegrasi dan modular, memungkinkan pengelolaan yang efisien dan akurat. Berikut uraian lebih detail mengenai modul-modul utamanya dan fungsionalitasnya.
Modul Manajemen Persediaan
Modul ini berfungsi untuk memantau dan mengelola stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU. Sistem secara real-time mencatat penerimaan BBM dari terminal BBM, penjualan BBM kepada konsumen, dan stok yang tersedia. Data ini kemudian digunakan untuk memprediksi kebutuhan BBM dan mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan stok.
- Contoh Skenario: Petugas SPBU menerima kiriman BBM jenis Pertalite. Melalui sistem, petugas menginput data jumlah dan jenis BBM yang diterima, nomor pengiriman, dan tanggal penerimaan. Sistem kemudian secara otomatis memperbarui stok Pertalite yang tersedia.
- Langkah-langkah: Login ke sistem, pilih menu ‘Penerimaan BBM’, input data pengiriman, verifikasi data, dan konfirmasi penerimaan. Sistem akan secara otomatis memperbarui data stok.
Modul Manajemen Penjualan
Modul ini mencatat semua transaksi penjualan BBM dan produk lainnya di SPBU. Sistem ini merekam detail transaksi, termasuk jenis BBM, jumlah, harga, metode pembayaran, dan waktu transaksi. Data penjualan ini kemudian digunakan untuk berbagai analisis dan pelaporan.
- Contoh Skenario: Konsumen membeli Pertamax sebanyak 20 liter dengan menggunakan kartu debit. Sistem akan mencatat transaksi ini, termasuk jenis BBM, jumlah, harga, metode pembayaran (kartu debit), dan waktu transaksi.
- Langkah-langkah: Petugas SPBU memasukkan jenis dan jumlah BBM yang dibeli konsumen ke dalam sistem. Sistem akan menghitung total harga dan memberikan pilihan metode pembayaran. Setelah pembayaran berhasil, transaksi akan tercatat dan struk diberikan kepada konsumen.
Modul Manajemen Keuangan
Modul ini mengelola seluruh transaksi keuangan di SPBU, termasuk penerimaan dari penjualan BBM, pembayaran kepada pemasok, dan pengeluaran operasional lainnya. Sistem ini menghasilkan laporan keuangan secara berkala, seperti laporan laba rugi dan neraca.
- Contoh Skenario: Sistem mencatat seluruh penerimaan penjualan BBM dan produk lainnya setiap harinya. Sistem juga mencatat pengeluaran operasional seperti gaji karyawan, biaya listrik, dan biaya perawatan.
- Langkah-langkah: Sistem secara otomatis mencatat penerimaan dan pengeluaran berdasarkan transaksi yang terjadi. Laporan keuangan dapat diakses dan dicetak setiap saat.
Modul Pelaporan
Modul ini menghasilkan berbagai laporan yang dibutuhkan untuk memantau kinerja SPBU. Laporan-laporan ini mencakup laporan penjualan harian, mingguan, dan bulanan, laporan stok BBM, dan laporan keuangan.
- Contoh Skenario: Manajer SPBU dapat mengakses laporan penjualan harian untuk melihat performa penjualan masing-masing jenis BBM.
- Langkah-langkah: Login ke sistem, pilih menu ‘Laporan’, pilih jenis laporan yang diinginkan (misalnya, laporan penjualan harian), tentukan periode waktu, dan klik ‘Generate’. Sistem akan menampilkan laporan dalam format yang diinginkan (misalnya, tabel atau grafik).
Modul-modul di atas terintegrasi secara penuh. Data dari modul manajemen persediaan digunakan oleh modul manajemen penjualan untuk memastikan stok yang tersedia cukup. Data penjualan kemudian digunakan oleh modul manajemen keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Seluruh data ini kemudian dirangkum dan disajikan dalam berbagai laporan di modul pelaporan, memberikan gambaran komprehensif mengenai kinerja SPBU.
Alur Kerja Pencatatan Penjualan BBM
Proses pencatatan penjualan BBM dimulai dari saat konsumen melakukan pembelian. Petugas SPBU memasukkan data penjualan ke sistem, yang kemudian memproses data tersebut dan menghasilkan laporan penjualan harian. Laporan ini akan mencakup detail transaksi, total penjualan, dan stok yang tersisa. Setelah transaksi selesai, sistem akan secara otomatis memperbarui stok BBM yang tersedia. Laporan akhir penjualan harian kemudian dapat diakses dan dicetak oleh manajer SPBU untuk keperluan monitoring dan pelaporan.
Integrasi Sistem dan Teknologi yang Digunakan
Sistem informasi manajemen Pertamina Patra Niaga untuk SPBU dirancang untuk terintegrasi secara menyeluruh, guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Integrasi ini mencakup penggunaan berbagai teknologi dan platform, serta koneksi dengan sistem internal Pertamina Patra Niaga lainnya dan pihak ketiga.
Integrasi yang efektif memungkinkan pertukaran data secara real-time, menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam seluruh rantai pasok BBM.
Teknologi dan Platform yang Digunakan
Sistem informasi manajemen Pertamina Patra Niaga untuk SPBU memanfaatkan berbagai teknologi, antara lain sistem Enterprise Resource Planning (ERP), sistem manajemen persediaan (Inventory Management System), sistem point of sale (POS) yang terintegrasi, dan sistem pelaporan berbasis data analitik. Platform yang digunakan mungkin mencakup sistem berbasis cloud dan on-premise, disesuaikan dengan kebutuhan dan keamanan data.
Integrasi dengan Sistem Internal Pertamina Patra Niaga
Sistem informasi manajemen SPBU terintegrasi dengan sistem distribusi dan logistik Pertamina Patra Niaga. Integrasi ini memungkinkan pemantauan stok BBM secara real-time, perencanaan distribusi yang lebih akurat, dan optimalisasi pengiriman. Data penjualan dari SPBU secara otomatis diumpankan ke sistem distribusi untuk memprediksi kebutuhan BBM di masa mendatang.
Integrasi dengan Pihak Ketiga
Diagram integrasi dengan pihak ketiga akan menunjukkan alur data antara sistem SPBU dengan sistem perbankan dan perusahaan pembayaran digital. Misalnya, transaksi pembayaran nontunai melalui aplikasi dompet digital terintegrasi langsung dengan sistem POS SPBU, sedangkan informasi transaksi keuangan terhubung dengan sistem perbankan untuk rekonsiliasi.
Berikut ilustrasi diagram integrasi tersebut:
Diagram menunjukkan SPBU di tengah, terhubung dengan tiga lingkaran yang merepresentasikan: Sistem Pertamina Patra Niaga (Distribusi & Logistik), Sistem Perbankan (untuk transfer dana dan rekonsiliasi), dan Sistem Pembayaran Digital (GoPay, OVO, dll.). Garis yang menghubungkan menunjukkan alur data dua arah (real-time) yang memungkinkan transaksi dan pembaruan informasi secara instan.
Manfaat Integrasi Sistem
Integrasi sistem memberikan beberapa manfaat signifikan, termasuk:
- Peningkatan efisiensi operasional SPBU melalui otomatisasi proses.
- Pengurangan biaya operasional karena minimnya kesalahan manual dan optimalisasi distribusi.
- Peningkatan akurasi data dan pelaporan yang real-time.
- Pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat berdasarkan data yang akurat.
- Peningkatan kepuasan pelanggan melalui transaksi yang lebih cepat dan efisien.
Perbandingan Teknologi
Berikut perbandingan teknologi yang digunakan Pertamina Patra Niaga dengan teknologi terkini di industri yang sama:
Teknologi | Pertamina Patra Niaga | Teknologi Terkini | Keunggulan Teknologi Terkini |
---|---|---|---|
Sistem POS | Sistem POS terintegrasi dengan sistem internal | Sistem POS berbasis cloud dengan analitik prediktif | Kemampuan prediksi penjualan yang lebih akurat, otomatisasi stok lebih canggih, dan integrasi dengan berbagai platform e-commerce. |
Sistem Manajemen Persediaan | Sistem manajemen persediaan berbasis ERP | Sistem manajemen persediaan berbasis AI dan IoT | Pemantauan stok real-time yang lebih akurat, prediksi kebutuhan yang lebih presisi, dan pengurangan resiko kehilangan stok. |
Sistem Pelaporan | Sistem pelaporan berbasis data analitik | Sistem pelaporan berbasis Business Intelligence (BI) dengan visualisasi data yang canggih | Dashboard yang lebih interaktif dan mudah dipahami, memberikan insight yang lebih komprehensif. |
Pengamanan dan Keamanan Data
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pertamina Patra Niaga untuk SPBU dirancang dengan mempertimbangkan aspek keamanan data sebagai prioritas utama. Kerangka keamanan yang komprehensif diterapkan untuk melindungi integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data transaksi, operasional, dan pelanggan. Sistem ini dibangun dengan lapisan-lapisan proteksi yang saling melengkapi untuk menanggulangi berbagai potensi ancaman.
Mekanisme Pengamanan Data
Pertamina Patra Niaga menerapkan berbagai mekanisme pengamanan data, termasuk enkripsi data baik saat penyimpanan maupun saat transmisi. Akses ke sistem dibatasi melalui sistem autentikasi multi-faktor yang kuat, memerlukan kombinasi username, password, dan verifikasi tambahan seperti OTP (One Time Password) atau biometrik. Sistem juga dilengkapi dengan firewall dan Intrusion Detection/Prevention System (IDS/IPS) untuk mencegah akses yang tidak sah dan mendeteksi aktivitas mencurigakan.
Regular patching dan update sistem operasi dan aplikasi juga dilakukan untuk meminimalisir kerentanan keamanan.
Potensi Ancaman Keamanan Data dan Sistem Perlindungan
Potensi ancaman keamanan data mencakup berbagai hal, mulai dari serangan siber seperti malware dan phishing, hingga ancaman internal seperti akses yang tidak sah oleh karyawan. Untuk mengatasi hal ini, Pertamina Patra Niaga menerapkan berbagai strategi. Selain lapisan keamanan teknis yang telah disebutkan, program pelatihan keamanan siber rutin diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam mengenali dan menanggulangi ancaman.
Sistem monitoring keamanan secara real-time juga diimplementasikan untuk mendeteksi dan merespon insiden keamanan dengan cepat.
Langkah-langkah untuk Menjamin Integritas dan Kerahasiaan Data
Integritas dan kerahasiaan data dijaga melalui berbagai langkah, termasuk penggunaan teknologi enkripsi yang kuat, kontrol akses yang ketat, dan audit reguler terhadap sistem dan log aktivitas. Sistem backup dan recovery yang handal juga tersedia untuk meminimalisir dampak dari potensi kehilangan data. Perusahaan juga menerapkan kebijakan retensi data yang jelas untuk memastikan data hanya disimpan selama periode yang diperlukan.
Kebijakan Pertamina Patra Niaga menekankan pentingnya keamanan data. Setiap karyawan bertanggung jawab untuk melindungi data perusahaan dan wajib mengikuti prosedur keamanan yang telah ditetapkan. Pelanggaran terhadap kebijakan keamanan akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan. Kerjasama dan pelaporan segera atas setiap aktivitas mencurigakan sangat penting untuk menjaga keamanan sistem.
Ilustrasi Sistem Keamanan Data
Sistem keamanan data Pertamina Patra Niaga dapat diilustrasikan sebagai sistem berlapis. Lapisan pertama adalah perlindungan fisik, berupa akses terbatas ke server dan infrastruktur IT. Lapisan kedua adalah keamanan jaringan, meliputi firewall, IDS/IPS, dan sistem pencegahan intrusi lainnya. Lapisan ketiga adalah keamanan aplikasi, yang mencakup autentikasi multi-faktor, enkripsi data, dan kontrol akses berbasis peran. Lapisan keempat adalah keamanan data, yang mencakup enkripsi data baik saat penyimpanan maupun transmisi, backup dan recovery, serta kebijakan retensi data.
Kelima lapisan ini bekerja secara terintegrasi untuk memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap berbagai ancaman keamanan.
Peran Sistem dalam Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas SPBU
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pertamina Patra Niaga berperan krusial dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional SPBU. Dengan mengintegrasikan berbagai aspek bisnis, mulai dari pengelolaan stok bahan bakar hingga pelayanan pelanggan, SIM ini memberikan data dan analisis yang berharga untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan terukur.
Peningkatan Efisiensi Operasional SPBU, Sistem informasi manajemen Pertamina Patra Niaga untuk SPBU
SIM Pertamina Patra Niaga mengotomasi berbagai proses operasional SPBU, sehingga meminimalisir kesalahan manusia dan meningkatkan kecepatan operasional. Sistem ini mampu memantau stok bahan bakar secara real-time, mengelola proses pengisian ulang bahan bakar secara efisien, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Otomatisasi ini juga mencakup pencatatan transaksi penjualan, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk proses administrasi dan pelaporan.
Peningkatan Efektivitas Penjualan dan Pelayanan Pelanggan
SIM memberikan wawasan yang mendalam tentang perilaku pelanggan dan tren penjualan. Data penjualan yang terintegrasi memungkinkan SPBU untuk mengidentifikasi produk yang paling laris, jam sibuk, dan kebutuhan pelanggan. Informasi ini memungkinkan SPBU untuk mengoptimalkan penempatan produk, menyesuaikan jam operasional, dan memberikan layanan yang lebih personal kepada pelanggan. Sistem juga dapat digunakan untuk program loyalitas pelanggan dan promosi penjualan yang tertarget.
Metrik Kinerja Kunci (KPI) yang Dipantau Sistem
Berikut tabel yang menunjukkan beberapa KPI penting yang dipantau oleh sistem dan kontribusinya terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas SPBU:
KPI | Satuan | Target | Capaian (Contoh) |
---|---|---|---|
Volume Penjualan Bahan Bakar | Liter | 100.000 Liter/Bulan | 105.000 Liter/Bulan |
Waktu Pengisian Bahan Bakar | Menit/Kendaraan | < 3 Menit | 2,5 Menit |
Tingkat Kepuasan Pelanggan | Skor (1-5) | > 4 | 4,2 |
Kehilangan Stok Bahan Bakar | Persen | < 1% | 0,5% |
Efisiensi Penggunaan Tenaga Kerja | Transaksi/Karyawan/Jam | > 10 | 12 |
Contoh Pengambilan Keputusan Strategis Berbasis Sistem
Misalnya, data analitik dari SIM menunjukkan penurunan penjualan BBM jenis tertentu di suatu SPBU. Manajemen dapat menganalisis lebih lanjut data tersebut untuk mengidentifikasi penyebabnya, misalnya harga kompetitor atau perubahan preferensi pelanggan. Berdasarkan analisis tersebut, manajemen dapat mengambil keputusan strategis seperti penyesuaian harga, promosi penjualan, atau penggantian produk dengan yang lebih diminati.
Skenario Pemecahan Masalah Operasional Berbasis Sistem
Bayangkan skenario di mana terjadi peningkatan kehilangan stok bahan bakar di sebuah SPBU. SIM akan mendeteksi anomali ini melalui pemantauan stok real-time. Sistem kemudian akan memberikan peringatan dan analisis potensi penyebab, seperti kebocoran, pencurian, atau kesalahan pengukuran. Dengan informasi ini, manajemen dapat segera mengambil tindakan korektif, seperti memeriksa sistem pengisian dan penyimpanan, meningkatkan pengawasan keamanan, atau melakukan kalibrasi ulang alat ukur.
Hal ini mencegah kerugian lebih lanjut dan menjaga efisiensi operasional.
Penutupan
Sistem informasi manajemen Pertamina Patra Niaga untuk SPBU terbukti menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional SPBU. Kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai aspek bisnis, mengamankan data, dan menyediakan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan strategis menjadikan sistem ini sebagai aset berharga bagi perusahaan. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi terkini, sistem ini akan terus berperan penting dalam menjamin kelancaran distribusi BBM dan kepuasan pelanggan di masa mendatang.
Keberhasilan sistem ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi informasi dapat mentransformasi industri energi di Indonesia.
Pertanyaan Umum yang Sering Muncul
Apa yang terjadi jika sistem mengalami gangguan?
Pertamina Patra Niaga memiliki mekanisme cadangan dan tim IT yang siap siaga untuk meminimalisir dampak gangguan dan melakukan pemulihan sistem secepat mungkin.
Bagaimana sistem ini memastikan keakuratan data penjualan?
Sistem menggunakan teknologi yang terintegrasi dan terverifikasi untuk memastikan data penjualan akurat dan tercatat secara real-time. Sistem juga memiliki mekanisme audit trail untuk melacak setiap perubahan data.
Apakah sistem ini ramah pengguna bagi karyawan SPBU?
Sistem dirancang dengan antarmuka yang user-friendly dan mudah dipahami, dilengkapi dengan pelatihan bagi karyawan SPBU untuk memastikan penggunaan yang efektif.
Bagaimana sistem ini melindungi data pribadi pelanggan?
Sistem menerapkan protokol keamanan data yang ketat sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, melindungi kerahasiaan data pelanggan.